PENUH DENGAN ANCAMAN, SEORANG REMAJA DI BANDUNG MERAUNG SETELAH MENDAPAT AKSI PERUNDUNG*N DISERTAI KEKER*SAN

  • 10 hari yang lalu
Dalam rekaman visual yang tersebar di platform daring, dapat disaksikan dengan jelas bagaimana sekelompok individu melakukan tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap seorang korban yang tak berdaya.

Mereka tidak segan menggunakan benda-benda sehari-hari, seperti botol, sebagai senjata untuk menghantam kepala korban secara brutal, mengakibatkan korban menderita luka dan penderitaan yang tidak terbayangkan.

Tindakan kekerasan ini tidak hanya terbatas pada lingkungan fisik, tetapi juga dieksploitasi di ranah digital melalui aplikasi media sosial TikTok.

Para pelaku dengan bangganya memanfaatkan fitur siaran langsung (LIVE) untuk memperlihatkan aksi kekerasan mereka kepada khalayak secara real-time, menunjukkan kurangnya rasa hormat dan pertimbangan terhadap dampak psikologis dan moral dari tindakan mereka.

Tidak hanya itu, dalam upaya mereka untuk memperbesar dampak dan mengancam korban, salah satu pelaku juga memanfaatkan platform tersebut untuk menyeret nama seorang jenderal dalam konteks kejadian tersebut.

Klaim yang diutarakan pelaku, menunjukkan adanya upaya untuk merusak nama baik orang yang tidak terlibat, dengan menancapkan label sebagai 'om' atau figur otoritatif dalam kegiatan mereka.

Hal ini menunjukkan tingkat kedangkalan dan ketidakbertanggungjawaban dalam penggunaan media sosial sebagai sarana untuk memperkuat kekuatan mereka dalam merendahkan dan menyakiti orang lain.

Dianjurkan